Assalamualaikum w.w,
Kita telah memasuki awal Tahun Baru Hijriyah 1434. Momen ini bisa dimanfaatkan bersama untuk memuhasabah diri dan hijrah ke arah yang lebih baik, seperti yang telah dicontohkan Baginda Nabi Besar Muhammad saw.
Inilah sebuah naskah pidato yang saya tulis dan telah dibaca di depan kelas, mudah-mudahan dapat menginspirasi kita semua untuk mulai berhijrah ke arah yang lebih baik.
Ibu Sonya Sinyanyuri,
Kepala Sekolah SMP Lazuardi yang saya hormati,
Ibu Yun Kusumawati,
Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia yang saya hormati,
Bapak Khairul Anam,
Wali Kelas 9 Baghdad dan Guru Bidang Studi Pendidikan Agama Islam yang saya
hormati,
Dan teman-teman kelas 9
Baghdad yang saya cintai.
Assalamualaikum
w.w,
Alhamdulillahilladzi
an’ama ‘alaina bi ni’matil iman, wal islam. Asyahadualla ilaha illaloh, wasyhadu
anna Muhammadarrosullulah. Allohuma sholi ‘ala Muhammad wa’ala ali syaidina
Muhammad amma ba’du. Puji syukur kita panjatkan kepada
Allah SWT yang telah memberi rahmat kepada kita semua. Salawat serta salam tak
lupa dihaturkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad saw.
Hadirin yang dirahmati
Allah,
Telah genap seminggu
kita memasuki tahun 1434 Hijriyah, tepatnya pada bulan Muharram. Baru saja kita
peringati Tahun Baru Hijriyah, di mana terjadi peristiwa hijrah Baginda Rasulullah
saw dan pengikutnya dari Makkah ke Madinah guna menghindari ancaman kaum kafir
Quraisy serta membangun pemerintahan Islam yang baru. Peristiwa ini disebut hijrah makani. Bukan berarti dalam hijrahnya
ada acara makan-makan, ya, melainkan meninggalkan suatu tempat yang penuh
kemaksiatan dan kekafiran menuju tempat yang lebih aman ditinggali kaum
muslimin.
Apakah kita semua bisa
melakukan hijrah seperti Baginda? Anak SMP Lazuardi Cinere, naik unta dari
Makkah ke Madinah yang jauhnya ratusan mil?! Tentu merepotkan. Sebenarnya bukan
itu maknanya, karena kita hanya diperintahkan untuk meninggalkan perbuatan buruk
menuju amal baik. Istilah ini disebut hijrah
maknawi dan inilah tujuan hijrah yang paling hakiki bagi seorang muslim.
Karenanya, mulai sejak SMP sekarang ini kita harus berlatih mengubah kebiasaan
buruk kita menjadi baik. Bagaimanakah caranya?
Hadirin yang dirahmati
Allah,
Ada empat hal yang
dapat dilakukan, bahkan seorang siswa SMP sekalipun, untuk melakukan hijrah
maknawi. Pertama, tinggalkan
perbuatan buruk menjadi amal baik. Inilah yang paling dasar daripada hijrah
maknawi. Sebelumnya, pembicara ingin mengisahkan mimpi Abdul Aziz bin Rawwad.
Dalam mimpinya ia dan Baginda bertemu. Kemudian Baginda memberi sebuah
wejangan, “Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka
dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin
maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih
jelek daripada harinya kemarin maka dia terlaknat.” Apakah kita mau menjadi
orang yang dilaknati Allah hanya karena tahun ini lebih buruk daripada tahun
sebelumnya? Maukah kita?! Kalau tidak mau, cobalah, coba untuk meningkatkan
amal kita di tahun ini dengan lebih baik.
Kedua,
tinggalkan kekufuran menuju iman dan kesyukuran. Allah SWT dalam Alquran
berfirman hingga 31 kali: “Fa-biayyi
alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban,” yang berarti, “Maka nikmat Tuhanmu
manakah yang kamu dustakan?” Renungkan dan tundukkan wajah kita! Masihkah kita
enggan mensyukuri nikmat Allah dengan cara beribadah dan beramal baik?! Apakah
yang telah memperdaya kita untuk berbuat kufur?! Sadarlah, marilah kita
sama-sama beriman kepada Allah. Jangan sampai kita melalaikan perintah-Nya.
Ketiga,
tinggalkan perbuatan sia-sia menuju ibadah yang berguna. Ingat, dunia itu hanya
permainan dan senda gurau belaka! Masihkah kita berleha-leha saja dan melupakan
ibadah kepada Allah?! Sampai kapan perbuatan kita akan terus mengundang murka
Allah?! Muhasabahlah diri kita! Ubah akhlak buruk kita, lakukan ibadah yang
berguna, baik kepada Allah, sesama manusia, dan lingkungan.
Terakhir,
tinggalkan rasa malas menuju istikamah dan rajin belajar. Teman-teman, kita
sudah kelas 9. Ingat bahwa kita sebentar lagi akan menghadapi Ujian Nasional
hanya kurang dari lima bulan. Pada ujian itulah kita menentukan nasib, apakah
lulus menuju SMA/MA dengan nilai membanggakan dan harapan cemerlang atau tidak
lulus dengan nilai mengecewakan serta harapan suram. Ingatlah! Ingatlah bahwa kita
sudah kelas 9. Tidak ada lagi waktu untuk bercanda dan lupa waktu. Fokuskan
diri untuk belajar, beristikamahlah. Jangan! Jangan! Jangan sekali-kali bermalas-malasan,
karena malas itu menjerumuskan.
Hadirin yang dirahmati
Allah,
Itulah beberapa hal yang
dapat pembicara sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini. Dapat kita tarik
kesimpulan bahwa mudah sekali melaksanakan hijrah maknawi, dengan cara meninggalkan
perbuatan buruk menjadi amal baik. Namun, agar tidak menyesal di kemudian hari,
kita harus memulainya satu per satu dari sekarang. Jika kita mampu mengubah
sifat buruk kita menjadi baik, insya Allah kita akan menjadi insan yang lebih
baik dan mulia, sukses dalam segala hal di lingkungan keluarga, masyarakat, dan
sekolah—termasuk lulus Ujian Nasional untuk SMP kelas 9—serta selamat dunia dan
akhirat.
Sebagai penutup, mari
kita berdoa bersama-sama untuk kita dan kedua orang tua. Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kama rabbayani shaghiran. Rabbana
atina fid-dunya hasanatan wa fil 'akhirati hasanatan waqina 'adhaban-nar.
Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Inilah
beberapa pesan yang dapat saya sampaikan, semoga kita semua dapat memaknai
Tahun Baru Hijriyah ini secara baik dan dengan semangat hijrah yang menggelora
di kalbu kita. Terima kasih, mohon maaf jika ada kekhilafan yang kurang
berkenan di hati hadirin. Wallahu hadii
ilaa shiratal mustaqim,
Wassalamualaikum
w.w.